Jumat, 17 Desember 2010

Gwen Silent




Menurut buku karangan Aldous Huxley, ada tiga tahap kesunyian yaitu kesunyian mulut, kesunyian pikiran dan kesunyian keinginan. Mencegah berbicara kosong adalah sulit, menghentikan kericuhan memori dan imajinasi adalah jauh lebih sulit. Namun yang tersulit adalah menghilangkan suara keinginan dan ketidaksenangan didalam kemauan (Huxley 1944: 328).

Dalam tema-tema karyaku, Gwen Silent muncul sebagai metafor atas sisi spiritual manusia dalam menghadapi dan menyikapi permasalahan didalamnya. Maka ini tentunya membuat Gwen Silent akan muncul sebagai simbol-simbol atas hati nurani, simbol harapan sekaligus keputusasaan, simbol atas kebahagiaan sekaligus kesedihan, simbol amarah sekaligus kasih sayang, yang tentunya semuanya itu muncul sebagai sebab juga akibat problematika didalamnya.

Nama Gwen Silent berasal dari dua suku kata: GWEN dan SILENT. Nama Gwen terinspirasi dari nama Santa Gwenfrewy dari Inggris. Santa Gwenfrewy merupakan sosok figur perempuan suci yang kehidupannya bersahaja, namun dalam kisah hidupnya ia sempat mengalami suatu kejadian yang tragis sekaligus kejadian yang luar biasa ajaib. Saat masih remaja, Gwenfrewy diburu oleh Caradog, puta pangeran Alaog dari Pennarlag. Dalam ketidakberdayaan seorang Gwen, Caradog memenggal kepala Gwen di depan sebuah gereja, tatkala keluarga Gwen sedang berdoa di sana. Ketika pendeta mengetahui hal itu, maka ia mengambil kepala Gwen, meletakkan kepala itu bersatu kembali dengan tubuh Gwen, dan memimpin suatu doa, maka keajaiban terjadi yaitu Gwenfrewy pun hidup kembali. Dari tempat dimana kepalanya tergeletak pun kemudian muncul suatu mata air jernih yang hingga kini dilestarikan menjadi tempat ziarah. Konon air yang keluar dari mata air itu tak pernah berubah suhu meski cuaca sedang panas atau dingin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar