Durasi: 6 Menit 32 detik
Render: 3 Laptop (1280x720px) ~ 3 hari
Post Production: Blender Video Editing
-------------------------------------------
Seorang Gwen dengan mata selalu tertutup dan ketiadaan mulut (bungkam) adalah sebuah sikap. Ketika dunia sedang banyak 'bergosip' atas peradaban dan menjadi arena teaterikal dagelan dengan berbagai aktornya yang menawan, Gwen tidak demikian. Ia memilih menutup panca inderanya dan lebih banyak mendengarnya saja. Ia bangun lalu berdoa dikala 'tidur' atas kedamaianya usai. Ia berdoa. Hanya berdoa.
Gwen menjadi sosok anak kecil yang selalu menyikapi masalah dunia dengan doanya. Ia diam namun hati dan pikirnya selalu berbicara kepada Sang Pencipta. Baginya diam tidak selalu apatis, diamnya adalah melakukan sesuatu lewat bathin yang memancar dan cahaya Kasih.
-------------------------------------------
Ini adalah hasil akhir dari project ARTnimation (sebutan kami) Gwen Silent. Anda tidak akan menemukan gerakan animasi yang berlebihan sepertii film pada umumnya. Film ini adalah pengejawantahan sebuah karakter dalam keheningan nada surga. Penyertanya sebuah puisi kegelisahan Andre terhadap kedamaian Nirvana, melalui berbagai proses spiritualismenya.
Target produksi FIlm ini adalah penyampaian misi Gwen dalam Visual animasi. Penggambaran sulur yang tumbuh ke atas awan (lalu sampai ke nirvana/surga) merupakan pesan doa dalam hati menuju rumah Tuhan. Tempat dimana kedamaian sekiranya jauh bagi orang yang belum menemukannya. Kedamaian sangat dekat namun tidak bisa dilihat, ia hanya bisa dirasakan lewat roh. Dimana hati kita menjadi hening dan bertaqwa dalam roh dan kebenaran. Ada hotline langsung antara pencipta dan ciptaannya.
Pesan ini akan terus ditangkap oleh sinyal nurani dan sikap kasih. Gwen melakukannya demi sebuah pertumbuhan iman dan mental. Dia akan terus diam namun berbicara. Selalu hadir untuk menumbuhkan persaudaraan lewat bibit yang ia tanam nanti. Ketika terjadi sesuatu dan membuat kacau, kita sudah bersaudara, seperti doa Gwen Silent. ~hiza
Tidak ada komentar:
Posting Komentar